BG3 dan tokoh-tokoh warga foto bersama ucai doa bersama |
PURWOREJO, KABARJATENG.CO.ID-Banyak pihak mengikuti acara zikir dan doa bersama gelaran Bintang Gajah Gajah Group (BG3) Sabtu (10/2/2018) malam di markas BG3 Kedungsari, Purworejo. Para pengurus BG3 seperti pendiri Kang Mamad yang akrab disapa Kyai Merah, Ketua BG3 Dwi Darmawan AMd, Sekjen Iin Jadoel dan pengurus lainnya, semua hadir. Para kepala desa di Kabupaten Purworejo banyak yang hadir, termasuk tokoh-tokoh masyarakat dan organisasi kemasyarakatan lainnya seperti Cah Perantauan Purworejo (CPP), BPT, KPG maupun Paguyuwan Wayah Bagelen (PWB), karena BG3 memang selalu sinergi dengan komunitas lainnya.
Luhur (baju putih) hadir dalam doa bersama BG3 |
Dalam zikir dan doa bersama yang mendoakan bangsa dan negara, terkhusus pula Kabupaten Purworejo, hadir pula Ketua DPRD Purworejo Ir Luhur Pambudi MM. "Terima kasih untuk semua pihak yang hadir dan mengikuti zikir dan doa bersama ini. BG3 memang dirikan sebagai wadah berkumpul saling silaturahmi, termasuk membahas berbagai hal demi kemajuan kabupaten maupun dalam sekup luas lagi, dan bagaimana menyejahterakan warga. Termasuk program-program sosial dan lingkungan hidup seperti aksi penghijauan," ungkap Kyai Merah usai doa bersama.
Sangat positif kiprah BG3, menunjukkan kepedulian akan kemajuan Purworejo dan kesejahteraan masyarakatnya. Usai doa bersama pun, Kyai Merah dan Dwi Darmawan melanjutkan dengan diskusi, menampung aspirasi dari semua elemen masyarakat dan mencari solusi bagi kemajuan Purworejo. Dipandu Sekjen Iin Jadoel, salah satu tokoh yang hadir melontarkan mengenai hari jadi Kabupaten Purworejo yang dinilai belum tepat, dan perlu dikaji ulang.
Dari pengamatan media ini, rata-rata yang hadir dalam diskusi tersebut, menyampaikan pendapat yang sama, bahwa mengenai hari jadi Kabupaten Purworejo, perlu dikaji ulang. Mereka berpendapat, hari jadi suatu kabupaten itu dinilai dari sistem pemerintahan, kapan suatu pemerintahan itu mulai berjalan dan diakui. Dilihat dari hal itu, banyak pihak yang hadir dalam diskusi menyampaikan, jika sistem pemerintahan Kabupaten Purworejo dimulai dari Bupati pertama Purworejo Cokronegoro I. Banyak yang hadir menyampaikan, jangan mengesampingkan fakta sejarah.
Luhur Pambudi pun diberi kesempatan memberikan penyampaiannya. Luhur tak mengelak, jika suatu kabupaten/kota adalah suatu sistem pemerintahan, ada pemimpin dan yang dipimpin, termasuk tata sistem kelolanya. Akhrinya dari diskusi itu disepakati, akan menggelar pertemuan khusus dalam waktu dekat, membahas permasalahan itu, sekaligus membuat surat yang nantinya diserahkan ke Ketua DPRD.
"Akan ada pertemuan khusus mengenai hal itu (hari jadi kabupaten). Tentu dengan narasumber yang paham sejarah, dan dibuatkan surat untuk disampaikan ke Ketua DPRD," ungkap Kyai Merah. (kj)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar