Salah satu sudut klenteng Thong Hwie Kiong (sigit/kj) |
Belum terlalu banyak persiapan dilakukan, Edi Wijaya menyebut umat Konghucu di Purworejo melakukan ibadah menyambut Imlek pada Kamis (15/2/2018) malam hingga tepat perayaan tahun baru pada Jumat 16 Februari.
"Kamis (15/2/2018) malam, ibadah di klenteng. Imleknya tepat 16 Februari. Tahun baru Cina 2018 identik dengan shio anjing tanah," ungkap Edi-yang memulai menjadi biokong dari Jambi, kemudian di Sragen, Magelang dan akhirnya di Purworejo.
Edi pun mempersilakan media ini untuk berkunjung kembali saat malam tahun baru Imlek, dimana para pengurus Yayasan Thong Hwie Kiong semua hadir dan bersilaturahmi. "Ada rencana saat setelah Imlek yaitu pada Cap Go Meh, akan mengadakan barongsai," imbuh Edi yang menambahkan, Imlek merupakan perayaan budaya etnis Tionghoa apapun agamanya.
Biokong asal Jambi ini pun mengingatkan, agar berbuat baik kepada sesama tanpa membedakan apa suku, keyakinan atau latar belakang lainnya. "Sangat baik bakti sosial seperti memberikan sembako (beras) bagi orang yang sangat membutuhkan. Perbuatan sangat baik, memberikan orang lain makan saat orang itu lapar. Karena banyak hal bisa terjadi, saat orang itu lapar atau susah makan, apapun bisa dilakukan. Maka berbuatlah baik kepada orang yang benar-benar membutuhkan pertolongan," beber Edi.
Edi banyak mengisahkan mengenai klenteng yang dibangun sekira 1888. Dirinya pernah melakukan semacam meditasi, diberi petunjuk jika klenteng tersebut dibangun tiga keluarga dari Tiongkok yang melakukan perjalanan laut, akhirnya bersandar di laut Jatimalang Kecamatan Purwodadi. Kemudian perjalanan darat, yang akhinya menetap dan kemudian membangun klenteng di sekitar Baledono-Purworejo tersebut.
"Tiga keluarga, semua bahan bangunan klenteng dibawa dari Tiongkok. Di Purworejo ini yang tertua, kemudian keluarga yang satunya membangun di Magelang dan Temanggung," kata Edi yang sempat mengajak media ini berkeliling di semua area klenteng. Dia tak menyangkal, tak sedikit orang yang datang ke klenteng dan juga meminta dirinya untuk mendoakan apa yang dicita-citakan atau harapkan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar