Rp 9.000 per Kg, Kualitas Berasnya Diminati Masyarakat
H Jayim (kiri) pemilik PB Sri Rejeki |
PURWOREJO, KABARJATENG.CO.ID-Masyarakat kecil saat ini sangat merasakan kenaikan harga beras di pasaran. Pantauan media ini, di pasaran harga beras bisa mencapai Rp 12.000. Badan Urusan Logistik (Bulog) pun mengintruksikan pabrik beras (PB) untuk melakukan operasi pasar, agar membantu khususnya masyarakat kecil mendapatkan beras layak dengan harga di bawah pasaran.
Salah satunya PB Sri Rejeki yang berlokasi di Desa Seboropasar Kecamatan Ngombol, Purworejo, pabrik beras ini melakukan operasi pasar di beberapa titik di Kabupaten Purworejo. Agendanya Sabtu (20/1/2018) pagi, operasi pasar di Pasar Krendetan, Kecamatan Bagelen.
"Sabtu (20/1/2018) kami melakukan operasi pasar di Pasar Krendetan. Dari pukul 06.00 WIB, silakan masyarakat yang ingin memanfaatkannya. Per 1 Kg kami jual dengan harga Rp 9.000. Dengan operasi pasar di Krendetan, sudah kelima kalinya kami menggelarnya," ungkap pemilik PB Sri Rejeki, Jayim, kepada kabarjateng.co.id, Jumat (19/1/2018) sore.
"Ini memang perintah dari Bulog, spanduknya pun diberi dari Bulog, dipasang saat operasi pasar. PB Sri Rejeki peduli dengan kondisi saat ini, dimana harga beras tinggi di pasaran, kasihan bagi masyarakat kecil. Jadi bentuk kepedulian tersebut, kami menggelar operasi pasar," imbuh Jayim didampingi istrinya Hj T. Prasty Puryani yang merupakan Kepala Desa Seboropasar.
Untuk operasi pasar di Pasar Krendetan, Jayim menyiapkan sekira 4 ton, pihaknya menyediakan beberapa ukuran kantong beras, seperti ukurang 10 Kg. "Beras yang kami jual dalam operasi pasar ini, beras dari Bulog yang kami poles atau olah kembali. Jadi hasilnya atau kualitasnya ya lebih baik. Dari operasi-operasi pasar yang kami gelar, antusias warga tinggi, warga senang dengan kualitas beras yang baik dan harga terjangkau," urai Jayim. (kj)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar