Sumartono mengungkapkan, udara yang
sejuk dan bersih pasti menyehatkan dan diidam-idamkan semua orang. Termasuk
tanah yang tidak mudah erosi ataupun
longsor, karena adanya penyerapan air yang cukup, itu sangat penting di
Kabupaten Purworejo yang memang mayoritas penduduknya bertempat tinggal di
pegunungan.
“Oleh sebab itu di penghujung tahun
2017 ini, kami dari lintas komunitas Purworejo yaitu BG3, CPP, Polosoro, Jogo
Kali Nusantara, Patco dan PWB, mengajak seluruh lapisan masarakat kususnya para
kawula muda untuk tidak hanya menanam bibit pohon yang harapannya setelah 5
atau 10 tahun dipanen, akan tetapi mari kita tanam bibit atauanam pohon yang
memang memiliki akar kuat serta batang yang besar nantinya,” urai Sumartono
kepada kabarjateng.co.id, Kamis (28/12/2017) pagi.
“Terbilang langka yaitu bibit pohon
kanthil. Kenapa kami memilih tanaman jenis kanthil ini, karena di samping
nantinya tumbuh besar dan rimbun dengan harapan seperti yang sudah saya
sebutkan di atas. Juga sekaligus kami ingin mempertahankan tanaman yang satu
ini dimana merupakan identitas Jawa Tengah,” urai dia.
"Jenis tanamannya kanthil, lalu kenapa kami memilih
tanaman kanthil, sebab di samping aroma bunganya yang wangi," katanya lagi.
Lanjut Sumartono, pada kegiatan yang
murni aksi sosial penanaman bibit pohon kanthil di Geger Menjangan ini, juga
mengajak berbagai komunitas yang berada di Purworejo untuk turut berpartisipasi.
“Semoga apa yg kami lakukan ini bermanfaat buat masyarakat dan dapat berlanjut
ke desa-desa lainnya yang berada di Kabupaten Purworejo tercinta,” tegasnya.(*/widodo)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar