Suasana Natal di Santo Lukas Banyuurip, Purworejo (kj) |
Romo Wignyo tak menampik, jika saat ini kondisi bangsa Indonesia, tak sedikit elemen masyarakat yang merasakan kegelisahan, kekhawatiran ataupun hal-hal yang bisa membuat terobeknya tenun kebhinekaan.
Oleh karena itu, Romo Wignyo meminta khususnya kepada umat Katolik agar menjadi pembawa damai, penyiar kabar kesejukan, membawa pesan-pesan perdamaian dan persaudaraan kepada siapa saja, tanpa kecuali. Tanpa memandang apapun suku, profesi, status sosial dan keyakinannya, disampaikan salam perdamaian.
Drama Natal di Santo Lukas Banyuurip |
"Sebagaimana tema yang diangkat dalam Natal kali ini 'hendaklah damai sejahtera Kristus memerintah dalam hatimu', ayo marilah kita semua sebagai para pelaku kedamaian di bumi ini," imbuh dia.
Tak hanya itu, Romo Wignyo juga meminta umat Katolik khususnya menjadi pelaku kerja sama dengan semua elemen masyarakat, dengan kerja sama dalam berbangsa dan bernegara terwujudlah kebersamaan dan saling kesepamahan dan bersama mencitapkan kerukunan dan kedamaian.
"Umat Katolik juga jadilah para pelaku kerja sama dengan semua pihak, tanpa lihat itu apa agama dan keyakinannya, suku dan status sosialnya, jalinlah kerja sama yang baik," pesan Romo Wignyo.
Di akhir acara, Romo Wignyo menujukkan sikap kesederhanaan dan keramahan. Dirinya menyalami umat yang melakukan misa Natal, bahkan hingga petugas pengamanan dari TNI, Polri, Satpol PP dan Linmas yang berdiri di pinggir jalan mengatur arus lalu lintas, Romo Wignyo pun datangi dan mengucapkan terima kasih.
"Terima kasih atas bantuannya, pengamanannya, kerja samanya, semoga berkah dan sejahtera bagi semua," tutur Romo Wignyo. (tim kj)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar