Banjir yang biasa terjadi di sekitar Sungai Kalilereng. |
“Pembangunan infrastruktur fisik menjadi
prioritas yang sangat penting untuk direalisasikan di kawasan Selatan guna mendukung
keberadaan bandara internasional di
Kulonprogo dan mewujudkan misi daerah mewujudkan kawasan selatan Purworejo sebagai
pintu gerbang pariwisata Jawa tengah bagian Selatan,” beber Subeno kepada
kabarjateng.co.id belum lama ini.
Lanjut dia, pembangunan pengendali
banjir di daerah aliran sungai (DAS) Bogowonto berupa parapet. Proyek yang sedang
berjalan akan berakhir tahun 2018 dan finish di jembatan Sembir. Sementara
bantaran DAS dari jembatan Sembir, Purwadadi, Purwosari, Jenar Wetan, Keduren,
Ketangi dan Karangmulyo di Kecamatan Purwadadi belum terlindungi parapet.
“Sehingga terancam meluapnya air Sungai
Bogowonto bila hujan berat dan mengancam jiwa penduduk, infrastruktur fisik dan
lahan pertanian,” kata Subeno-anggota Fraksi PDIP Perjuangan.
“Perlunya normalisasi Sungai Bogowonto. Kondisi sedimentasi Sungai Bogowonto sudah di luar batas normal dan sudah
lama tidak dilakukan kegiatan normalisasi. Bila proyek terlaksana maka akan memaksimalkan
tampungan air di DAS sehingga banjir dan genangan dapat diminimalisir,”
tegasnya yang mengakui, DAS Bogowonto merupakan kewenangan pemerintah pusat. (kj)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar