Festival Bogowonto Ajak Semua Mata Melihat Sungai
Legowo |
PURWOREJO, KABARJATENG.CO.ID-Banyak potensi besar mengenai seni, budaya dan wisata yang ada di Kabupaten Purworejo, yang kesemuanya itu perlu pengelolaan dengan baik dan melibatkan semua pihak, demi kemajuan Purworejo sendiri. Hal ini menjadi diskusi asyik kabarjateng.co.id bersama salah satu aktivitas budaya dan lingkungan Purworejo, Nicolaus Legowo, Rabu (12/9/2017) sore di kediamannya Plaosan.
Legowo sapaan akrab Nicolaus Legowo, selama ini bersama rekan-rekan yang peduli mengenai lingkungan, aktif melakukan kegiatan bersih di sungai-sungai yang ada di Purworejo. Mengapa sungai? Bukan suatu kebetulan, sungai dipandang suattu aliran kehidupan, dimana di setiap zamannya, pada daerahnya aliran sungai terdapat kehidupan, lahir tradisi atau budaya.
"Jadi kita semua harus peduli dengan sungai, menjaga sungai sebagaimana alaminya yang mengalirkan semua hingga muara atau laut. Jangan kotori sungai dengan sampah-sampah atau perilaku tidak berbudaya, sungai punya hak, sungai menjadi sumber kehidupan banyak makhluk," beber Legowo yang juga penasehat Asosiasi Komunitas Penjaga Bogowonto (Atas Jago).
Nah khusus mengenai sungai, Atas Jago yang terdiri sekira 25 komunitas, sangat peduli dalam menjaga Sungai Bogowonto, sungai kebanggaan masyarakat Purworejo. Saat ini Atas Jago merupakan penyelenggara Festival Bogowonto yang ke-2, dimana rangkaiannya sudah digelar.
"Festival Bogowonto sudah digelar kedua kalinya, kali keduanya ini amanah diberikan kepada Atas Jago. Berbagai kegiatan sudah digelar, seperti pengambilan 7 mata air yang dimasukkan kendi dengan ritualnya. Itu mengingatkan kita semua, untuk peduli dan menjaga lingkungan, termasuk air yang sumbernya berada dalam tanah," imbuh Legowo yang juga jago desain baik indoor maupun outdoor.
"Diambil nama Bogowonto, itu yang lebih netral dan nama komersil serta populer. Bogowonto sungai yang legendaris, pusat tradisi dan budaya. Tujuannya sebenarnya mengangkat nama Purworejo, lebih dikenal. Dimana banyak potensi di dalamnya perlu digarap bersama, demi kemajuan dan kemakmuran masyarakatnya. Tanpa bersama, gaung akan kecil, jadi memang perlu kebersamaan," urai dia.
Sekilas mengenai Festival Bogowonto, pada 23 September 2017 digelar acara di Demang Gede, Desa Gedangan Kecamatan Purwodadi Purworejo. Di kawasan itu merupakan kawasan mangrove, panitia menggelar acara dari pagi sampai sore.
"Paginya ada rayah bebek, disediakan 100 bebek yang diperebutkan. Ada juga pentas musik dari PJR dan Congculi, kami menggandeng Paguyuban Musik Purworejo (PMP). Tujuannya, semua orang, semua mata silakan datang dan lihat itu sungai. Bayangkan dan niatkan, apa yang akan dilakukan dengan sungai," seru Legowo.
"Kemudian 1 Oktober 2017 masih di tempat sama yang merupakan rangkaian Festival Bogowonto, ada festival gethek, festival kuliner, melibatkan kelompok sadar wisata (pokdarwis) desa setempat," tegas Legowo. (tim kj)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar