Abdul Kharis Almasyari |
SEMARANG, KABARJATENG.CO.ID-Pemilihan Gubernur Jawa Tengah kian dekat pada 2018 mendatang. Berbagai gerakan atau manuver politik sudah mulai terasa. Para kandidat yang ingin tampil dalam ajang pesta demokrasi Jawa Tengah lima tahunan itu pun, mulai bermunculan.
Pun dengan dukungan demi dukungan kepada beberapa calon gubernur maupun wakil gubernur, terus ramai diberikan para pendukung.
Kali ini pernyataan dan dukungan dari pengamat politik dan sosial budaya Jawa Tengah Drs Nur Kholis SH, yang malang melintang di berbagai kabupaten/kota di Jawa Tengah.
Ditemui kabarjateng.co.id belum lama ini dalam suatu aktivitasnya, Nur Kholis menegaskan ada salah satu kandidat yang sangat tepat dan pantas diberikan dukungan yaitu DR Abdul Kharis Almasyari, politikus sukses kelahiran Purworejo, 5 Agustus 1968 dari pasangan KH.Syaibani-Muslimah. Abdul Kharis-anak sulung dari seorang Kyai pemilik
pondok pesantren di Purworejo.
Nur Kholis |
"Pengamatan kami yang sudah melakukan pantauan di berbagai kabupaten/kota di Jawa Tengah, Ganjar Pranowo tepat jika berpasangan dengan Abdul Kharis Almasyari. Jelas, Abdul Kharis punya massa, sosok muda cerdas dan sukses," ungkap Nur Kholis.
"Pengamatan kami pun, Ganjar Pranowo jika berpasangan dengan Abdul Kharis bisa meraih perolehan suara di atas 50 persen. Kami sudah memantau di sebanyak 14 kabupaten di Jawa Tengah, relawan kami pun sudah siap memenangkan ajang pilgub Jawa Tengah," tegas Nur Kholis yang juga paranormal khusus pemilihan kepada desa, yang ingin berkonsultasi dapat menghubungi dirinya di 0823 1328 0572 atau 0823 1382 7902.
Masih ungkap Nur Kholis, banyak pihanya sudah memiliki tim relawan sebanyak 120 orang, yang solid dan tersebar di 14 kabupaten Jawa Tengah. Dalam waktu dekat, Nur Kholis akan melakukan pertemuan dengan tim relawannya tersebut. "Abdul Kharis saat ini menjadi anggota DPR RI. Bukti kesuksesan dalam berpolitik, beliau dari PKS," imbuh Nur Kholis.
Tahun 1987, Abdul Kharis masuk Fakultas Ilmu Ekonomi, jurusan Akutansi di Universitas Negeri Sebelas Maret, Surakarta. Aktif di kegiatan kemahasiswaan, tidak kurang empat kegiatan kemahasiswaan yang diikutinya, yakni Mapala, Beladiri Merpati putih, BPPI (Badan Pengkajian dan Pengamalan Islam) serta Badan Pers Mahasiswa.
Dan sejak itulah ia mulai berkenalan dengan dunia pers, penerbitan dan percetakan. Ketika ada tawaran dari Badan Pers Mahasiswa untuk mengikuti pelatihan di Jakarta tepatnya di Majalah Tempo, ia tak menyia-nyiakannya. Dari pelajaran dalam pelatihan jurnalistik di Tempo yang hanya beberapa hari itu begitu membuat Abdul Kharis tertarik. Muncul ide untuk mendirikan usaha percetakan di sekitar kampusnya. Di semester dua itulah ia mulai merintis bisnis percetakan hingga sukses.
Setelah berhasil meraih gelar akuntan, Abdul Kharis kemudian mendirikan CV Citra Islami Press pada tahun 1993 dan menjadi Direktur Utamanya. Empat tahun kemudian ia mendirikan PT Era Adicitra Intra Media yang bergerak di bidang percetakan dan penerbitan buku-buku Islami dan menjabat sebagai Direktur Utama.
Bersama 559 anggota DPR RI lainnya, kini Abdul Kharis menjadi anggota DPR RI periode 2014-2019, bahkan kini dia dipercaya menjadi Ketua Komisi 1 DPR RI. Abdul Kharis yang meraih doktor di bidang akuntansi UNS, selalu siap berjuang untuk masyarakat.(tim kj/net)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar