KPH Kedu Selatan Kembangkan Wisata Alam Gunung Sigendol

Setiawan Agus Purnomo

PURWOREJO, KABARJATENG.CO.ID-Supervisi Pengelolaan Wisata dan Aset Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Kedu Selatan, Setiawan Agus Purnomo, mengakui jika sektor wisata terus digarap dan ditingkatkan untuk menambah pendapatan dari hasil non kayu. Wisata merupakan aset masa depan, selalu ramah lingkungan dan bisa menjanjikan. 

"Pak ADM  KPH Kedu Selatan (Agus Yulianto) juga komitmen dalam memajukan wisata di wilayah kerja Kedu Selatan. Saat ini pengelolaan wisata yang sudah perjanjian kerja sama (PKS) ada sekira 22 dengan Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH). Terus dikembangkan, potensi yang ada digali hingga pengelolaan lebih maksimal," ungkap Agus Purnomo kepada kabarjateng.co.id baru-baru ini. 

Selain dengan LMDH, juga kerja sama dengan pemerintah setempat untuk kemajuan objek wisata. Agus Purnomo menyebut, lokasi-lokasi wisata KPH Kedu Selatan seperti Pantai Menganti, termasuk curug Gunung Putri di Bruno dan terus dikembangkan yaitu wisata alam Gunung Sigendol di Desa Giyombong Kecamatan Bruno, Purworejo. 

"Saat ini yang paling besar penghasilannya adalah Pantai Menganti di Kebumen. Tidak menutup kemungkinan pula, objek-objek wisata lainnya terus dikembangkan," imbuh Agus Purnomo yang sebelumnya sebagai Kaur Humas KPH kedu Selatan. 

Sebelumnya, Administratur KPH Kedu Selatan Agus Yulianto SHut mengatakan, sudah melakukan pertemuan dengan 267 LMDH. Pihaknya menjalin kerja sama yang lebih erat lagi, untuk membawa profit bagi kedua belah pihak. 

"Kami lakukan penguatan kerja sama dalam pertemuan dengan 267 LMDH tersebut. Semisal yang awalnya berupa perjanjian kerja sama (PKS) menjadi naskah kesepakatan kerja sama (NKK). Tentu pembinaan terus kami lakukan, kami selain target produksi yang dikejar juga ada tanggung jawab sosial bagi masyarakat sekitar hutan," tegas Agus Yulianto. 

Administratur mengakui, untuk KPH  Kedu Selatan pengelolaan hasil hutan non kayu yang mendominasi, dibandikan dengan kayu, dengan perbandingan 70 : 30. Mulai produksi getah pinus, kopal hingga wisata, dimana 70 persen area Perhutani Kedu Selatan merupakan lahan produktif. 

"Jadi prinsip pengelolaan hutan lestari sangat kami perhatikan. Memang menjadi misi kami untuk mengelola sumber daya hutan secara lestari," tutup Agus Yulianto. (tim kj)