Dominan Hasil Hutan Non Kayu, Kelola Sumber Daya Hutan secara Lestari
Agus Yulianto |
PURWOREJO, KABARJATENG.CO.ID-Keberadaan Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Kedu Selatan memberi kontribusi positif bagi masyarakat sekitar hutan. Saat ini tercatat sekira 267 Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) yang merupakan binaan KPH KPH Kedu Selatan dan menjalin kemitraan yang baik.
Meski belum lama memimpin, Administratur KPH Kedu Selatan Agus Yulianto SHut menunjukkan kinerja yang sangat baik, alumni Fakultas Kehutanan Institut Pertanian Bogor (IPB) angkatan 28 ini, mampu mengoordinir dengan baik jajarannya, termasuk mitra-mitra kerja seperti LMDH.
Indahnya Pantai Menganti, Kebumen |
Ditemui kabarjateng.co.id di ruang kerjanya Selasa (12/9/2017), Agus yang berasal dari Tasikmalaya Jawa Barat mengungkapkan, belum lama melakukan pertemuan dengan 267 LMDH. Pihaknya menjalin kerja sama yang lebih erat lagi, yang tentunya membawa profit kedua belah pihak.
"Kami lakukan penguatan kerja sama dalam pertemuan dengan 267 LMDH tersebut. Semisal yang awalnya berupa perjanjian kerja sama (PKS) menjadi naskah kesepakatan kerja sama (NKK). Tentu pembinaan terus kami lakukan, kami selain target produksi yang dikejar juga ada tanggung jawab sosial bagi masyarakat sekitar hutan," tegas Agus yang dikenal ramah dan supel ini.
Diakui kerja sama dengan masyarakat sekitar hutan seperti dalam hal pengelolaan objek wisata di lokasi milik Perhutani. Seperti yang begitu populer dan ramai dikunjungi yaitu Pantai Menganti di wilayah Kabupaten Kebumen. "Di Menganti yang termasuk pendapatan paling besar. Tak hanya Pantai Menganti, objek wisata lain juga kami gali dan garap potensinya dengan baik," kata Agus.
"Seperti dalam waktu dekat ini, wisata alam Gunung Sigendol Desa Giyombong, Bruno, Purworejo, yang akan dikunjungi bersama Pemkab setempat. Potensi-potensi itu terus kami kembankan," tegas Agus yang didampingi Supervisi Pengelolaan Wisata dan Aset KPH Kedu Selatan Setiawan Agus Purnomo.
Administratur mengakui, untuk KPH Kedu Selatan pengelolaan hasil hutan non kayu yang mendominasi, dibandikan dengan kayu, dengan perbandingan 70 : 30. Mulai produksi getah pinus, kopal hingga wisata, dimana 70 persen area Perhutani Kedu Selatan merupakan lahan produktif.
"Jadi prinsip pengelolaan hutan lestari sangat kami perhatikan. Memang menjadi misi kami untuk mengelola sumber daya hutan secara lestari," tutup Agus Yulianto. (tim kj)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar