Renold (kanan) menunjukkan salah satu produksi AKT |
Sebagai contoh, AKT pernah membagikan sebanyak 5.000 bibit sengon secara gratis kepada para karyawannya. Bibit-bibit itu untuk ditanam di pekarahan atau lahan masing-masing, saat panen bisa juga dijual ke perusahan AKT. Selain upaya pelestarian tanaman sebagai bahan pasokan kayu ,dan juga memebri oksigen bagi alam ini, sisi lain juga peningkatan kesejahteraan karyawan.
Sang pemilik yang juga menjadi direktur, Anthoni, memang peduli dengan para karyawannya, manajemen dengan hati diterapkan, jadi karyawan juga seperti bagian dari keluarga sendiri.
"Pak Direktur memang peduli dengan karyawannya. Karyawan senang dengan pembagian bibit sengon gratis. Kami tiap bulannya juga ada kegiatan sosial. Selain dari dana perusahaan sendiri, pihak karyawan juga menunjukkan kepeduliannya. Ada kotak amal di masing-masing bagian, karyawan peduli dengan memberi sukarela, karena dengan kita memberi bagi yang membutuhkan, Yang Kuasa pun akan memudahkan jalan-jalan kita," urai Renold.
Terbukti, perusahaan AKT sampai sekarang ini berkembang dengan baik, di saat perusahaan kayu lainnya mengurangi karyawan, AKT tetap, bahkan kecenderungan tiap tahunnya menambah karyawan.
"Gaji karyawan per minggu sekali. Kegiatan sosial yang pernah dilakukan seperti kunjungan ke panti sosial di Plandi, aksi sosial diTlogorejo, Keduren dan juga untuk wilayah desa setempat (Sumberrejo)," imbuh Renold yang mengaku AKT ada 306 karyawan.
Dengan pengelolaan yang baik itu, AKT makin tumbuh dengan baik, produksi pun beragam mulai barrecore, block board dan juga mengarah finger join laminating board. Untuk finger join laminating board dari kayu mahoni.
"Kami ekspor ke Cina, sementara pasokan kayu ke AKT banyak dari Jawa Timur dan Jawa Barat. Dari Purworejo dan sekitarnya stok terbatas," tegas Renold. (tim kj)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar