Surat Terbuka kepada Bapak Presiden
Joko Widodo. “Apakah Kami Masih Dapat Mempercayai Hukum di Indonesia?”. Kepada
Yth. Presiden Joko widodo, Bersama dengan surat ini perkenalkan nama saya Ronny
Runtukahu, saya sangat prihatin dengan peristiwa yang sedang menimpa Gubernur
DKI, Bpk. Basuki Tjahaja Purnama. Sebagaimana yang kita ketahui bahwa peristiwa
ini sangat menyita perhatian seluruh anak bangsa bahkan masyarakat global pun
ikut menyaksikan "kegaduhan" yang sedang terjadi selama beberapa
bulan ini.
Kalau kita mau jujur melihat akar
permasalahannya dan menilai dengan hati nurani yang bersih, maka sesungguhnya
tidak ada unsur penistaan agama dalam pernyataan Bpk. Basuki Tjahaja Purnama
sebagaimana yang dituduhkan oleh sekelompok orang yang memang sudah sejak awal
sangat membenci beliau. Sementara orang yang jelas-jelas menghina dasar negara
kita, menista agama orang lain dan menghina Bapak sebagai Presiden dengan
sebutan yang tidak pantas, masih tetap dibiarkan bebas.
Oleh karena itu saya sangat berharap
pemerintah bertindak tegas demi mengembalikan kewibawaan hukum yang sedang
tercabik-cabik. Masih kuat dalam ingatan saya ketika Bapak Presiden pergi ke AS
dan Aussie, Bapak Presiden mengajak anak bangsa yang berprestasi yang sudah
bekerja di negeri orang untuk kembali ke Indonesia dan membangun negerinya
sendiri, karena negara membutuhkan SDM yang memiliki kecerdasan, keterampilan
dan integritas tinggi supaya kehadiran mereka bisa memberi kontribusi yang
nyata bagi Negara kita tercinta sehingga pada akhirnya bisa bersaing dengan
negara-negara lain dan karena seorang Presiden yang hidupnya bisa menjadi
contoh dan teladan bagi anak bangsanya maka ada banyak orang muda yang rela
kembali ke tanah air meninggalkan kenyamanan hidup yang sudah terbangun di
negeri orang, demi untuk ikut terlibat bahu membahu membangun Indonesia menjadi
lebih baik.
Saya yakin mereka adalah “Ahok-Ahok”
yang dengan tulus rela berjuang untuk memajukan Indonesia tanpa memikirkan
pamrih apa yang mereka akan dapatkan, tetapi jika seorang Ahok yang dengan
tulus berjuang untuk memajukan Jakarta bahkan rela mempertaruhkan keselamatan
diri dan keluarganya demi mengabdi kepada rakyat Jakarta, di mana hasil
kerjanya dapat dirasakan dan dinikmati oleh masyarakat Jakarta bisa berakhir
dengan tragis di penjara, maka saya khawatir anak bangsa yang berkualitas yang
sudah memutuskan untuk kembali ke Indonesia akan berpikir ulang untuk ikut
terlibat membangun Indonesia, karena mereka pun pasti berpikir kalau seorang
Ahok yang begitu all out rela berkorban apapun demi kemajuan Jakarta pada
akhirnya mengalami nasib yang tragis, maka mereka pun bisa mengalami nasib yang
sama seperti yang dialami Ahok.
Sejak Bapak memerintah, kami rakyat
Indonesia bisa melihat dan merasakan betapa luar biasanya komitmen Bapak untuk
memajukan Indonesia, Bapak tidak pernah lelah untuk berkeliling ke
daerah-daerah terpencil demi menyapa, bertemu dengan rakyat dan memikirkan
kesejahteraan masyarakat setempat, bahkan Bapak memberi keteladanan yang nyata
karena meskipun sudah menjadi Presiden, bapak tetap hidup dalam kesederhanaan,
di mana bukan hanya Bapak yang hidup dalam kesederhanaan tetapi Ibu Iriana dan
putra-putri pun ikut mengikuti jejak Bapak. Saya teringat seorang filsuf pernah
berujar, "Katakan siapa ayahmu, maka saya tahu siapa kamu," melalui
peryataan ini, maka saya tidak heran kalau putra-putri Bapak mengikuti jejak
hidup ayah mereka. Saya bangga dipimpin oleh seorang Presiden yang luar biasa
hebat, penuh dedikasi, rela berkorban, penuh integritas dan tidak pernah
membatasi diri untuk dekat dengan rakyatnya bahkan memikirkan kesejahteraan
rakyatnya.
Kalau seorang Presiden RI periode
pemerintahannya tidak dibatasi sebanyak dua kali maka saya pastikan bahwa saya
dan keluarga besar saya bahkan saya yakin sebagian besar rakyat Indonesia yang
memiliki hati nurani yang jernih akan tetap memilih Bapak menjadi Presiden
Indonesia lebih dari 2 periode. Karena kami bisa menilai dan melihat bahwa
Bapak adalah sosok pribadi yang bekerja dengan tulus ikhlas memikirkan
rakyatnya tanpa memikirkan untuk mengutamakan kepentingan pribadi, keluarga dan
kelompok, meskipun Bapak memiliki kekuasaan untuk melakukannya.
Saya yakin bukan hanya saya yang
bisa melihatnya tetapi seluruh anak bangsa yang memiliki hati nurani yang
bersih pun pasti bisa melihat sepak terjang Bapak, bahkan dunia pun mengakui
bahwa di tangan Bapak Indonesia menjadi negara yang disegani bukan hanya oleh
negara tetangga tetapi oleh seluruh dunia.
Yang ingin saya sampaikan kepada
Bapak Presiden Joko Widodo melalui kesempatan ini adalah memang benar kita
harus menghormati hukum dan tidak boleh mengintervensinya, dan kita harus
percaya mekanisme hukum untuk menyelesaikan setiap masalah, tetapi kalau hukum
itu justru diintervensi oleh oknum-oknum yang memaksakan kehendaknya maka demi
kewibawaan hukum itu sendiri, sudah seharusnya pemerintah turun tangan
menggunakan kekuasaan yang telah diberikan oleh rakyat untuk “meluruskan”
kembali hukum yang sudah dibengkokkan, jika pemerintah tidak mengintervensi,
maka sesungguhnya hukum sedang berjalan mundur.
Ini saatnya Bapak perlu mengambil
alih dan mengembalikan kewibawaan hukum apapun risikonya. Kami ada di belakang
Bapak, kami siap memberikan tenaga, pikiran, hidup bahkan nyawa kami demi
kejayaan Indonesia tercinta.
Saya menyadari bahwa hidup ini hanya
satu kali dan kita tidak perna tahu, kapan waktu hidup ini akan berakhir.
Tetapi jika Tuhan masih memberi kesempatan hidup, maka saya akan memilih
membagikan hidup saya dengan maksimal, agar hidup saya bisa berdampak dan
membuat hidup banyak orang menjadi lebih baik.
Kalau saya lahir dan dibesarkan di
Indonesia, maka sudah seharusnya sebagai anak bangsa, saya terpanggil dan harus
ikut bersuara dan bertindak dengan maksimal, sesuai dengan kapasitas saya untuk
menjaga Ibu Pertiwi yang sudah melahirkan saya.
Balikpapan, 10 Mei 2017
Hormat Saya, Ronny Runtukahu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar