Raja Salman yang moderat bersama Jokowi, Megawati dan Puan |
BALIKPAPAN,
KABARINDONESIA.CO.ID-Indonesia kini bisa dibilang menjadi salah satu
fokus perhatian dunia internasional, dengan kunjungan kenegaraan, Raja
Arab Saudi Salman bin Abdulaziz Al Saud ke Jakarta (1-3 Maret 2017) dan
Bali (4-9 Maret 2017). Hubungan bilateral yang sudah lama terjalin, kini
makin erat di era pemerintahan Presiden Joko Widodo. Banyak sisi
positif dari kunjungan balasan Raja Salman tersebut.
Suyoso Nantra |
Pemerhati
sosial politik tanah air Suyoso Nantra tak lepas perhatiannya dari
kunjungan kerja Raja Salman yang dikenal moderat dan toleran tersebut.
Suyoso menyebut, kedatangan Raja Salman--sang penjaga dua kota suci di
Mekkah dan Madinah tersebut, membuka mata internasional, tanpa kecuali
masyarakat luas di Indonesia, khususnya mengenai dunia Islam.
Islam yang
sejuk dan toleran, digambarkan dari sosok Raja Salman, dari kunjungannya
ke Indonesia, mulai dari sikap, tutur kata dan pertemuan atau dialog
lintas agama, membuktikan secara nyata, Arab Saudi sebagai pusatnya
Islam dunia, ikut aktif dalam mewujudkan perdamaian dunia yang nyata.
Suyoso pun
menyebut, momentum kedatangan Raja Salman di tanah air, sepatutnya
menjadi momentum penting khususnya bagi semua elemen masyarakat di
Indonesia, mengenainya pentingnya membangun hubungan atau dialog antar
umat beragama, semangat mewujudkan perdamaian, toleransi dan
menghentikan kebencian atas dasar atau alasan apapun.
"Tak salah
jika saya menyebut, peradaban kebencian atas dasar apapun, stop. Sudahi
kebencian itu, mari sama-sama membangun peradaban yang dilandasi
semangat toleransi, persatuan dan kesatuan semua anak bangsa, yang
beraneka ragam di tanah air ini," beber Suyoso kepada media ini, Sabtu
(4/3/2017).
"Saya menilai,
selama ini munculnya konflik, karena kurangnya hubungan, hubungan yang
kurang harmonis, nah itu harus dibangun baik melalui dialog-dialog,
membangun kesepahaman bersama mengenai pentingnya mewujudkan perdamaian
yang nyata, bukan damai yang semua. Indonesia-Arab Saudi, menjadi garda
depan menunjukkan ke dunia luas, bahwa damai itu bisa diwujudkan.
Gambaran Islam pun berubah, Islam damai, Islam sejuk dan toleran, yang
mampu menyesuaikan dengan kondisi lingkungan di manapun berada," urai
Suyoso.
Suyoso pun
mengajak, semangat toleransi itu, terus disebarluaskan di seluruh
pelosok negeri, mengedepanpan persatuan dan kesatuan dalam bingkai
Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
"Dalam
pergaulan dunia, Indonesia patut mendorong semua negara, stop perang.
Indonesia dengan beragam latar belakang mendapat pujian Raja Salman,
jadi di mata dunia luas, Indonesia punya peran besar, bangsa besar
dengan beragam suku, agama dan budaya namun tetap bersatu," kata dia.
Hal positif lainnya, yang diprediksi oleh para pengamat, adalah
Indonesia akan diperhitungkan menjadi destinasi wisata dari turis Timur
Tengah, terutama bangsa Arab. Kunjungan Raja Salman ke Indonesia
tersebut juga berdampak bagus bagi nasib para tenaga kerja Indonesia
(TKI) di Timur Tengah, terutama di Arab Saudi. (tw)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar