Bintoro : Dengan Organisasi Manapun atau Tanpa Organisasi, Saya Siap Berjuang untuk Masyarakat
Bintoro |
PURWOREJO, KABARJATENG.CO.ID-Ada banyak sisi menarik yang bisa dilihat dari gaya kepemimpinan Kepala Desa Jono Kecamatan Bayan, Purworejo, Bintoro SSos MAP. Ditemui kabarjateng.co.id di kediamannya belum lama ini, Bintoro berkisah panjang lebar mengenai seni kepemimpinan di desa. Perlu menjadi catatan, Bintoro merupakan generasi ke-12 dalam lingkup keluarga besarnya yang menjadi kepala desa di Jono. Dari situ bisa dilihat, trah keluarga besarnya memang disenangi masyarakat, menunjukkan kepemimpinan yang baik dan selaras dengan keinginan masyarakat desanya.
"Sebagai kepala desa atau pemimpin bagi saya itu, bagaimana memberi rasa nyaman pada masyarakat. Dan bagaimana masyarakatnya disejahterakan, membuat program nyata untuk kesejahteraan masyarakatnya," jelas Bintoro yang akan melanjutkan studi S3-nya.
"Harus diingat, kades adalah jabatan politik, dari proses demokrasi pilihan langsung oleh masyarakat desa. Sebagai kades perlu memahami seni berpolitik, tapi politik yang bermartabat yang membawa kebaikan bagi semua. Membuat kebijakan-kebijakan dan aturan yang menyejahterakan masyarakatnya," beber Bintoro.
Dengan semangat mulia tersebut, Bintoro menerakan musyawarah mufakat dalam setiap mengambil keputusan di desanya, termasuk transparansi dalam setiap anggaran. Dirinya pun berani memperjuangkan berbagai hal untuk kepentingan masyarakat desanya atau masyarakat secara luas.
Jiwa sosialnya pun tinggi. Rumah pribadinya bak rumah rakyat, yang siapa saja dilayani dengan baik. "Rumah ini adalah rumah rakyat. Berbagai kegiatan, pun dari tingkat kabupaten acap digelar di rumah ini," imbuh Bintoro yang merupakan Ketua PAPDESI Kabupaten Purworejo.
Dirinya pun menjelaskan, siap berjuang demi rekan-rekan kades atau masyarakat secara luas, di organisasi manapun ataupun tanpa organisasi. Sebagai contoh saat ribut-ribut penarikan dana Prona, Bintoro dan rekan-rekan di PAPDESI berjuang hingga sowan ke Gubernur Ganjar Pranowo.
"Saat itu kejadiannya di Cilacap. Kasihan jika ada kades atau perangkat yang diproses hanya karena penarikan dana Prona,.Padahal kades atau perangkat itu membantu masyarakat; Bagaimana beli patoknya, proses pengukuran tanahnya. Tapi kades dan jajarannya bersama masyarakat harus membuat kesepakatan atau dituangkan perdes. Dari situ kami sowan Pak Gubernur untuk menyikapi ini hingga dibua surat edaran," ungkap Bintoro.
"Perjuangan-perjuangan seperti itu akan saya lakukan. Dengan organisasi apapun atau tanpa organisasi, saya siap mendukung teman-teman kades dan perangkat di Purworejo ini atau masyarakat secara luas. Nah ini yang akan diperjuangkan juga, mengenai calon tunggal kepala desa, akan diperjuangkan supaya boleh ada calon tunggal kades,".
Bintoro juga mengingatkan agar aparatur desa meningkatkan kualitas SDM-nya. Perubahan zaman terus bergulir, saat ini era digital, sebagai perangkat komputer harus menguasai.
"Termasuk pemahaman mengenai aturan atau perundang-undangan. Adanya dana desa (DD) atau yang lainnya, jangan terjebak atau terlena, gunakan itu sebaiknya sebagaimana aturan berlaku. Jangan sampai ada permasalahan yang membelit karena bantuan-bantuan itu," tutup Bintoro. (tim kj)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar