Kelompok Tani Makmur menggalakkan pembuatan batako |
Supriyono |
"Yang sudah berjalan yaitu pertanian organik, penggemukan sapi, pembuatan pupuk organik cair dan padat, semua berjalan baik dan menghasilkan. Kami produksi sendiri beras semi organik Tani Makmur. Tak berhenti di situ, terus berinovasi mencari peluang usaha untuk menyerajahterakan warga khususnya anggota. Saat ini kami mencoba pembuatan batako, dan itu sudah mulai," beber Purwoto, alumni Univesitas Gajah Mada (UGM) Yogyakarta, yang setelah purna tugas dirinya mengabdikan diri untuk kelompok tani di Pringgowijayan.
Pembuatan batako sejalan dengan program Kepala Desa Supriyono, yang memang menggalakkan pemberdayaan masyarakat, dengan menggeber program pelatihan yang ke depannya produktif, bermanfaat dan mampu menjadi bisnis yang menjanjikan bagi warga.
"Memang kami sedang gencar program pemberdayaan masyarakat, beberapa pelatihan digelar seperti pembuatan batako. Batako prospek bisnis yang baik, dalam langkah-langkah pemberdayaan itu, kami tidak menggunakan anggaran sumber APBDes, namun lobi-lobi Desa Pringgowijayan. Kami dukung langkah kelompok tani yang juga membuat batako untuk peningkatan kesejahteraan anggotanya." urai Supriyono kepada kabarjateng.co.id, Jumat (18/11/2016), yang ikut mengunjungi kelompok tani di desanya.
Pembuatan batako oleh Tani Makmur, selain dimanfaatkan sendiri seperti untuk renovasi kandang sapi, juga diproduksi untuk dipasarkan. "Banyak sisi usaha Tani Makmur, termasuk penyewaan alat-alat untuk pesta, itu sudah berjalan. Semua ada rekening banknya, pembukuan jelas. Untuk batako, nantinya juga kami pasarkan, untuk tambahan penghasilan anggota. Sebagian akan kami pakai untuk perbaikan tempat pakan sapi," jelas Purwoto yang menerapkan kedisplinan, tanggung jawab dan kejujuran bagi semua anggotanya.
"Sering kami menggelar pertemuan, termasuk evaluasi. Semua anggota menjadi pelaku, tidak hanya bisa bicara, tapi juga prakteknya bagus. Terbukti hasilnya pun bagus, bermanfaat. Bahkan dari Tani Makmur ikut membantu desa soal lampu penerangan jalan, per bulan sekira Rp 300 ribu, untuk pembayaran listrik. Jadi sisi ibadah atau sosialnya, juga kami terapkan bagi anggota," tegas Purwoto. (tim kj)
Kelompok Tani Makmur pimpinan Pak Purwoto setelah sukses dengan ternak, pupuk dan padi organik, sekarang mengembangkan usaha ke produksi batako. Kedepan dengan kerja keras pak Supriyono sebagai pucuk pimpinan, Desa Pringgowijayan akan melesat pembangunannya diperbagai bidang, terutama menurut beliau sangat mendorong pemberdayaan masyarakat. Pak Supriyono, kades muda yang luwes, pergaulannya dari berbagai kalangan dan lincah, saat ini juga terpilih secara aklamasi sebagai Ketua Paguyuban Lurah dan Kades se Kecamatan Kutoarjo.
BalasHapusKelompok Tani Makmur pimpinan Pak Purwoto setelah sukses dengan ternak, pupuk dan padi organik, sekarang mengembangkan usaha ke produksi batako. Kedepan dengan kerja keras pak Supriyono sebagai pucuk pimpinan, Desa Pringgowijayan akan melesat pembangunannya diperbagai bidang, terutama menurut beliau sangat mendorong pemberdayaan masyarakat. Pak Supriyono, kades muda yang luwes, pergaulannya dari berbagai kalangan dan lincah, saat ini juga terpilih secara aklamasi sebagai Ketua Paguyuban Lurah dan Kades se Kecamatan Kutoarjo.
BalasHapusAmpun Marai sesek klambi Mbah Madu, Taksih mboten kuat blonjo baju...
HapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
HapusWalah... mbah madu... Senenge Marai klambine kulo sesek ah.
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapus