Merawat Keberagaman, Pendeta GKJ Ajak Berbuat Nyata bagi Masyarakat

Bangun Padhepokan Mitra Kinasih, Dimanfaatkan untuk Berbagai Kalangan 

Lukas Sukoco yang cinta seni budaya Jawa

PURWOREJO, KABARJATENG.CO.ID-Bagi warga gereja di Kabupaten Purworejo Jawa Tengah, nama Pendeta Lukas Sukoco, tak lagi asing. Berbincang dengan Sukoco sapaan akrab Lukas Sukoco, ada hal-hal menarik dan komitmen mulia yang terus diperjuangkan Pendeta Gereja Kristen Jawa (GKJ) Purworejo tersebut. Pria asal Pati Jawa Tengah, berkomitmen menjaga dan merawat keberagaman, sebagaimana NKRI yang terdiri dari beragam suku, agama, budaya atau beragam latar belakang lainnya. 

Hal pertama yang dia lakukan, baik secara institusi yang dipimpinnya atau secara pribadi, pihaknya menunjukkan keteladanan yang baik bagi semua orang tanpa memandang perbedaan. 

"Sikap keteladanan itu harus nyata, tidak hanya diomongkan, namun harus direalisasikan dalam kehidupan sehari-hari. Teladan, menjadi contoh yang baik, berbuat kebaikan yang nyata tanpa pandang bulu, apa suku atau agamanya," sebut Sukoco yang mengaku keluarga besar di Pati Jawa Tengah, sebagian besar adalah Muslim dan terjalin hubungan yang harmonis dan indah. 

"Saya diberi amanah memimpin GKJ Purworejo, secara institusi dan pribadi, berkomitmen menjadi teladan yang baik, terus berbuat baik, memberi kontribusi positif bagi masyarakat dan pemerintahan. Ini bagian cara untuk menjaga dan merawat keberagaman," imbuh Sukoco yang sangat cinta seni budaya Jawa. 

Masih kata dia, berbuat baik dan menjadi teladan, hal itu dinilai masih kurang. Perlu keteladanan yang spesifik. "Tidak cukup hanya teladan baik, perlu spesifik lagi. Artinya sesuai dengan bidang atau kemampuan kita, ya kembangkan itu menjadi suri teladan, perbuatan baik dan menjadi bermanfaat bagi orang lain," kata dia. 

"Saya hobi dan cinta seni budaya Jawa, makanya kami mendirikan Padhepokan Mitra Kinasih. Ini terbuka untuk umum, anggotanya pun dari beragam keyakinan. Di padhepokan ini, kita melestarikan budaya Jawa. Kami punya gamelan, aula padhepokan pun banyak dipakai untuk berbagai kegiatan masyarakat. Ada sarana kegiatan belajar mengajar, sarana kesehatan seperti posyandu. Tak jarang dinas atau instansi pemerintahan juga memakai untuk kegiatan seperti penyuluhan. Bahkan untuk mantenan pun, juga dipakai. Yang ingin memakai dengan biaya sangat terjangkau, ada gamelannya, semua itu bentuk komitmen berkontribusi bagi masyarakat dan pemerintahan," beber Sukoco yang acap berpakaian adat ala Jawa, blangkonan dan kerisan. 

Sukoco menambahkan, pihaknya juga mempunyai radio komunitas, Mitra FM, dimana beberapa kali mendapatkan penghargaan sebagai radio komunitas terbaik, termasuk penghargaan dari  Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. 

"Radio kami, konten atau isinya untuk pemberdayaan masyarakat. Banya kerja sama dengan dinas di Pemkab Purworejo, program kerja pemerintah bagi masyarakat disampaikan. Radio Mitra FM bagi semua kalangan, kami punya paguyuban pendengar Radio Mitra FM, ketuanya Pak Ari, Muslim, keharmonisan terjalin baik. Ini cara-cara dan komitmen kami merawat keberagaman. Saya merasa tidak sendiri, banyak rekan baik saya, termasuk dari Nahdlatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah di Purworejo maupun umumnya di Jawa Tengah, silaturahmi terjalin baik," urai Sukoco yang akrab dengan beberapa pengasuh pondok pesantren di Jawa Tengah. 

Selain perbuatan baik nyata dan lebih spesifik hingga bermanfaat bagi masyarakat luas, Sukoco juga menekankan semangat dan komitmen perbuatan baik itu harus secara bersama-sama, atau disuarakan kepada masyarakat luas. 

"Berbuat baik, menjadi teladan, perlu secara bersama-sama. Saya pun banyak mengajak semua kalangan tanpa memandang perbedaan, untuk sama-sama berbuat baik bagi masyarakat. Dan itu perlu niat tulus, bukan mencari pamor, mencari materi atau ada kepentingan-kepentingan lainnya.  Makanya untuk mencukupi secara finansial, saya pun membuka usaha seperti kuliner. Jadi, saat saya mengajak berbuat baik kepada masyarakat, itu adalah niat tulus. Keindahan kebersamaan, keberagaman itu harus selalu dijaga dan dirawat. Jangan merusak keberagaman, suatu anugerah Ilahi kita dari beragam latar belakang," tegas Sukoco.  (tim kj)