KUTOARJO.KABARJATENG.CO.ID - Tingginya dinamika kebutuhan kendaraan sebagai alat transportasi massal di Pulau Jawa menunjukkan trend positif. Hal ini ditandai dengan stabilnya angka pengguna moda transportasi darat berbagai jenis.
Selain kereta api yang dikelola oleh negara melalui PT. KAI, nampaknya keberadaan moda transportasi umum bus antar kota antar provinsi masih menjadi alternatif favorit yang diandalkan masyarakat.
Kota Purworejo di kawasan selatan Jawa Tengah pun menunjukkan trend yang sama. Banyak pengguna jasa angkutan umum untuk bepergian ke luar kota khususnya Jakarta yang masih setia mengandalkan sarana bus.
Pantauan kabarjateng.co.id di salah satu pool perusahaan bus yang menjadi andalan dan kebanggaan kota ini yaitu Perusahaan Otobus Sumber Alam yang berpusat di Kutoarjo, menunjukkan trafict penumpang bus yang cukup ramai.
Perusahaan yang berdiri tahun 1969 dirintis oleh Thung Tjie Hing ini awalnya mengelola armada bus berlabel PO. Tresno, yang selanjutnya diwariskan oleh cucunya Judi Setijawan Hambali yang melanjutkan usaha moyangnya dengan nama armada PO. Hidup Baru.
PO. Sumber Alam kini eksis dengan bisnis angkutan massal berbasis Bus dan kini dilanjutkan oleh generasi keempat yaitu Antoni Steven Hambali yang merupakan putra dari Judi Setijawan. Hingga kini usaha ini terus berjalan meskipun mengalami pasang surut namun kini Sumber Alam juga mengembangkan bidang usaha turunan seperti travel shutle bus, SPBU, rumah makan dan tempat wisata.
Meskipun persaingan usaha sejenis juga menunjukkan tingkat dinamika yang tinggi, seperti munculnya perusahaan baru dengan armada yang baru dan harga yang bersaing, namun nampaknya Sumber Alam tetap memiliki pelanggan setia yang seolah tak perduli dengan banyaknya pilihan yang lain.
Sebut saja Warsiman (47), salah seorang penumpang yang berhasil diwawancarai media ini petang ini (28/8). Warsiman hendak ke Jakarta sore ini untuk urusan pekerjaan. Saat ditanya mengenai pilihannya pada Sumber Alam, Warsiman berujar, "Sumber Alam sudah jadi favorit saya dan keluarga mas, selain nyaman saya merasa waktu tempuh ke Jakarta tidak terlalu cepat, jadi sampai Jakarta saya gak terlalu gelap atau kepagian", paparnya.
Media ini belum berhasil menemui pihak managemen untuk mengkonfirmasi mengenai langkah perusahaan untuk menghadapi persaingan dan dinamika bisnis angkutan umum di Kota ini. (munadi ts)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar