Setiawan Agus Purnomo |
PURWOREJO, KABARJATENG.CO.ID-Keberadaan Perum Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Kedu Selatan, mampu memberikan kontribusi positif bagi masyarakat sekitar hutan dan juga kontribusi nyata bagi negara. Hal ini diungkapkan Kaur humas Perhutani KPH Kedu Selatan Setiawan Agus Purnomo mendampingi Administratur Perhutani KPH Kedu Selatan Ir Toni Suratno MM.
Kontribusi selama 2015 cukup besar bagi masyarakat desa sekitar dan negara. "KPH Kedu Selatan mengelola hutan negara seluas 44.659, 81 Ha, hutan tersebut terletak di lima wilayah administrasi pemerintahan," sebut Toni kepada kabarjateng.co.id, Senin (15/2/2016).
Lima wilayah tersebut yaitu Kabupaten Purworejo dengan luas 8.832, 60 Ha, Kabupaten Kebumen 18.959, 73 Ha, Wonosobo 8.476, 60 Ha, Banjarnegara 5.492, 14 Ha dan Banyumas 2.898, 74 Ha.
Lanjut Toni, dari pengelolaan hutan itu diperoleh penerimaan sekira Rp 53, 2 miliar, jumlah tersebut berasal dari pembayaran kepada hampir 7.000 penyadap, bagi hasil produksi getah dan kayu serta pembayaran Provisi Sumber Daya Hutan (PSDH).
"Selain itu juga penyaluran pinjaman lunak Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL), penguatan modal serta hasil panen tanaman tumpangsari pada tanaman ketahanan pangan yang hasilnya murni untuk masyarakat," papar Toni yang berasal dari Cirebon Jawa Barat ini.
Secara rinci, total pemasukan tersebut antara lain pembayaran kepada penyadap getah pinus dan kopal sebesar Rp 47,9 miliar, pembayaran sharing (bagi hasil) yang diterima tahun 2015 sebesar Rp 895 juta dan pembayaran pajak kepada pemerintah yang wujudnya PSDH tahun 2015 sebesar Rp 565 juta. Uang sebesar Rp 565 juta tersebut masuk dalam kas negara.
Sementara untuk penyaluran bantuan pinjaman PKBL dan penguatan mobal bagi Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) sebesar Rp 115 juta. Termasuk pula hasil panen palawija yang berada pada lahan ketahanan pangan yang dinikmati petani hutan berupa padi dan jagung, sebanyak 489, 63 ton dengan nilai Rp 1,3 miliar.
"Kontribusi lain dari pengelolaan hutan bidang tanaman dan pemeliharaan sebesar Rp 2,5 miliar dengan menyerap tenaga kerja sebanyak 3.303 orang," tutup Toni. (tw/sigit w)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar