Makanan khas gemblong. (foto: sigit ) |
PURWOREJO, KABARJATENG.CO.ID-Bagi masyarakat Jawa, tak asing dengan penganan khas gemblong. Sayang, kini makanan khas tradisional ini jarang ditemukan di pasar-pasar tradisional. Bagi orang-orang tua kita di zaman dulu, gemblong menjadi makanan favorit, kue ini bisa saja disangrai atau disangan (bahasa Jawa), digoreng dengan sedikit minyak sehingga dinamakan jaudah.
Penganan ini terbuat dari ketan putih yang direndam selama sehari semalam, kemudian dikukus dicampur parutan kelapa dan garam secukupnya. Setelah matang kemudian dilakukan penumbukan supaya ketan yang telah matang menjadi lunak. Adalah Sundari dari Desa Brondongrejo Kecamatan Purwodadi Kabupaten Purworejo yang setahun ini menekuni bisnis kue gemblong.
Ibu muda dengan dua putra ini mempunyai keterampilan membuat gemblong dari sang ibundanya. Menekuni bisnis kuliner khas ini, agar makanan khas Jawa tidak punah, karena ibu-ibu muda seusianya kebanyakan tidak paham bagaimana membuat gemblong/jaudah. Sundari biasa menerima pesanan untuk berbagai kegiatan, yang berminat bisa menghubungi di nomor 085281893557.
"Gemblong atau jaudah tidak gampang basi, bisa bertahan 4 hari tanpa harus dipanasi atau dikukus. Di zaman dulu, tiap ada kegiatan pasti makanan khas ini tersaji di antara sajian lainnya," kata Sundari. (sigit widiyanto)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar